Selasa, 22 September 2009

Tulisan 1 (Portofolio)

BEDAKAN USAHA MIKRO

Jakarta, KOMPAS, Jum'at 18 September 2009

Wakil ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia Bidang Usaha Mikro,kecil dan Menengah(UMKM). Sandiaga S. Uno mengemukakan ringkasan " Boarsmap Pengembangan UMKM dan Koperasi". Sandiaga menjelaskan jumlah usaha mikro di Indonesia berdasarkan data Badan Pusat Statistik telah mencapai 50,7 juta unit atau mencapai 98,9 persen dari jumlah unit UMKM.Sementara itu usaha kecil menengah mencapai sekitar 520.220 (1,01 persen), usaha menengah 39.660 (0.08 persen) dan usaha besar 4.370 (0,01 persen).
"Pemerintahan baru haruslah mengupayakan 'kenaikan kelas' dari seluruh unit usaha tersebut. Pengusaha mokro harus bisa naik menjadi pengusaha kecil, begitu juga pengusaha kecil harus naik ke pengusaha menengah. Lalu pengusaha menengah bisa naik ke pengusaha besar", ujarnya.Selama ini pemerintah salah kaprah dalam membantu usaha mikro melalui pendekatan pembiayaan kredit mikro. Mekanisme perbankan selalu dipakai untuk melayani usaha mikro atau pemerintah sudah memersepsikan usaha mikro dengan subsidi sebagai bantuan untuk usaha mikro.
Sejumlah departemen sudah mengarahkan perhatian pada usaha mikro. Namun pendekatannya masih menggunakan mekanisme subsidi dan melibatkan perbankan. Undang-undang Lembaga Keuangan Mikro sendiri gagal dalam setiap pengkajiannya.
Kadin ingin mengupayakan pembiayaan usaha mikro didekati dengan cara memberikan kredit terlebih dahulu dengan mencermati berbagai keubggulan usaha mikro. Jadi pelaku usaha mikro memiliki peluang menjadi pengusaha kecuil atau menengah.
Menurut Sandiaga, pendekatan ini pun berbeda dengan koperasi simpan pinjam. Kalau koperasi simpan pinjam orang harus menabung dahulu, baru diperbolehkan meminjam uang untuk modal usaha.
Ketua yayasan Bina Swadaya Bambang Ismawan mengatakan, " Sangat besarnya usaha mikro semestinya menjadi kesadaran bersama, khususnya pemerintah untuk meningkatkan kelas usaha mikro. Jadi sah-sah saja dibentuk lembaga baru pada pemerintahan mendatang".
Menurut Bambang, pemodalan usaha mikro terus tergerus inflasi. Peran pemerintah sangatlah dibutuhkan.